Berbagi Info Kumpulan Puisi Pilihan Terbaru 2016 Terbaru 2017 Gratis

Sedikit Info Seputar Kumpulan Puisi Pilihan Terbaru 2016 Terbaru 2017 - Hay gaes kali ini team Andrid Story, kali ini akan membahas artikel dengan judul Kumpulan Puisi Pilihan Terbaru 2016, kami selaku Team Andrid Story telah mempersiapkan artikel ini untuk sobat sobat yang menyukai Andrid Story. semoga isi postingan tentang Artikel Inspirasi, yang saya posting kali ini dapat dipahami dengan mudah serta memberi manfa'at bagi kalian semua, walaupun tidak sempurna setidaknya artikel kami memberi sedikit informasi kepada kalian semua. ok langsung simak aja sob
Judul: Berbagi Info Seputar Kumpulan Puisi Pilihan Terbaru 2016 Full Update Terbaru
link: Kumpulan Puisi Pilihan Terbaru 2016
"jangan lupa baca juga artikel dari kami yang lain dibawah"

Berbagi Kumpulan Puisi Pilihan Terbaru 2016 Terbaru dan Terlengkap 2017


Hallo sobat Puisi, kali ini kami kumpulan puisi puisi indah, puisi cinta,puisi pilihan yang kami rangkum untuk menjadi inspirasi dalam hasil karya tulisan anak bangsa yang akan menginspirasi kamu. berikut Kumpulan puisinya.


AKU ( karya : Chairil Anwar )

Kalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang ‘kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi



KRAWANG-BEKASI (karya : Chairil ANwar)

Kami yang kini terbaring antara Karawang-Bekasi
Tidak bisa teriak "Merdeka" dan angkat senjata lagi
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami
Terbayang kami maju dan berdegap hati?
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu
Kenang, kenanglah kami
Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum apa-apa
Kami sudah beri kami punya jiwa
Kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu jiwa
Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan
Ataukah jiwa kami melayang untuk kemerdekaan, kemenangan dan harapan
Atau tidak untuk apa-apa
Kami tidak tahu, kami tidak bisa lagi berkata
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kenang-kenanglah kami
Menjaga Bung Karno
Menjaga Bung Hatta
Menjaga Bung Syahrir
Kami sekarang mayat
Berilah kami arti
Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian
Kenang-kenanglah kami
Yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Beribu kami terbaring antara Karawang-Bekasi



DIPONEGORO (karya : Chairil Anwar)
Di masa pembangunan ini
tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api
Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali.
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati.
MAJU
Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu.
Sekali berarti
Sudah itu mati.
MAJU
Bagimu Negeri
Menyediakan api.
Punah di atas menghamba
Binasa di atas ditindas
Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai
Maju
Serbu
Serang
Terjang - See more at: http://nzsidik.blogspot.co.id/2013/05/puisi-diponegoro-karya-chairil-anwar.html#sthash.0EsTmgBL.dpuf

Di masa pembangunan ini
tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api
Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali.
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati.
MAJU
Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu.
Sekali berarti
Sudah itu mati.
MAJU
Bagimu Negeri
Menyediakan api.
Punah di atas menghamba
Binasa di atas ditindas
Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai
Maju
Serbu
Serang
Terjang - See more at: http://nzsidik.blogspot.co.id/2013/05/puisi-diponegoro-karya-chairil-anwar.html#sthash.0EsTmgBL.dpuf

PAHLAWAN TAK DIKENAL (karya : toto Sudarto Bachtiar)
Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring
Tetapi bukan tidur, sayang
Sebuah lubang peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya mau berkata, kita sedang perang

Dia tidak ingat bilamana dia datang
Kedua lengannya memeluk senapang
Dia tidak tahu untuk siapa dia datang
Kemudian dia terbaring, tapi bukan tidur sayang
wajah sunyi setengah tengadah
Menangkap sepi padang senja
Dunia tambah beku di tengah derap dan suara merdu
Dia masih sangat muda
Hari itu 10 November, hujan pun mulai turun
Orang-orang ingin kembali memandangnya
Sambil merangkai karangan bunga
Tapi yang nampak, wajah-wajahnya sendiri yang tak dikenalnya
Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring
Tetapi bukan tidur, sayang
Sebuah peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya mau berkata : aku sangat muda



KITA BERJUANG (karya : Usmar Ismail)

Terbangun aku, terloncat duduk
Kulayangkan pandang jauh keliling
Kulihat harilah terang jernilah falak

Kuisap
Legalah dada
Kupijak tanah
Kudengar bisikan
Hatiku rawan

Kita berjuang!
Kita berjuang!

Sebagai dendang menyanyi kalbu
Bangkitlah hasrat damba dan larang
Ingin meda ridlah menyerbu
"Beserta saudara turut berjuang"




TERATAI (karya : Sanusi Pane)

Dalam kebun ditanah airku,
Tumbuh sekuntum bunga teratai,
Tersembunyi kembang indah permai,
Tidak terlihat orang yang lalu.

Akarnya tumbuh di hati dunia,
Daun bersemi laksmi mengarang,
Biarpun ia diabaikan orang,
Seroja kembang gemilang mulia.

Teruslah, o Teratai Bahagia,
Berseri di kebun indonesia,
Biar sedikit penjaga taman.

Biarpun engkau tidak dilihat,
Biarpun engkau tidak diminat,
Engkaupun turut menjaga Zaman





RADEN AJENG KARTINI  (karya : Sides Sudiyarto Ds)

Engkau Bagai Cahaya Senja
Yang hadir memberikan penerangan
Engkau Laksana Lentara
Penerang segala kegelapan
Langkahmu adalah masa depanku
penentu kehiduapan Mutu
Perjuanganmu Laksana jalan
Tuk Menggapai Masa depan Cerah
21 April kami rayakan kemenangan
Seribu kata dalam satu ungkapan
Impianmu adalah harapanku
Di tengah kerasnya badai kehidupan




Diponegoro (khairul anwar)


Di masa pembangunan ini
Tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api
Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar
Lawan banyaknya seratus kali
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati
MAJU
Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu
Sekali berarti
Sudah itu mati
MAJU
Bagimu Negeri
Menyediakan api
Panah di atas menghamba
Binasa di atas ditinda
Sungguh pun dalam ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai
Maju
Serbu
Serang
Di masa pembangunan ini
tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api
Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali.
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati.
MAJU
Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu.
Sekali berarti
Sudah itu mati.
MAJU
Bagimu Negeri
Menyediakan api.
Punah di atas menghamba
Binasa di atas ditindas
Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai
Maju
Serbu
Serang
Terjang - See more at: http://nzsidik.blogspot.co.id/2013/05/puisi-diponegoro-karya-chairil-anwar.html#sthash.0EsTmgBL.dpuf
Di masa pembangunan ini
tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api
Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali.
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati.
MAJU
Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu.
Sekali berarti
Sudah itu mati.
MAJU
Bagimu Negeri
Menyediakan api.
Punah di atas menghamba
Binasa di atas ditindas
Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai
Maju
Serbu
Serang
Terjang - See more at: http://nzsidik.blogspot.co.id/2013/05/puisi-diponegoro-karya-chairil-anwar.html#sthash.0EsTmgBL.dpuf
Di masa pembangunan ini
tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api
Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali.
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati.
MAJU
Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu.
Sekali berarti
Sudah itu mati.
MAJU
Bagimu Negeri
Menyediakan api.
Punah di atas menghamba
Binasa di atas ditindas
Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai
Maju
Serbu
Serang
Terjang - See more at: http://nzsidik.blogspot.co.id/2013/05/puisi-diponegoro-karya-chairil-anwar.html#sthash.0EsTmgBL.dpuf
Di masa pembangunan ini
tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api
Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali.
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati.
MAJU
Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu.
Sekali berarti
Sudah itu mati.
MAJU
Bagimu Negeri
Menyediakan api.
Punah di atas menghamba
Binasa di atas ditindas
Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai
Maju
Serbu
Serang
Terjang - See more at: http://nzsidik.blogspot.co.id/2013/05/puisi-diponegoro-karya-chairil-anwar.html#sthash.0EsTmgBL.dpuf

Itulah sedikit Artikel Kumpulan Puisi Pilihan Terbaru 2016 terbaru dari kami

Semoga artikel Kumpulan Puisi Pilihan Terbaru 2016 yang saya posting kali ini, bisa memberi informasi untuk anda semua yang menyukai Andrid Story. jangan lupa baca juga artikel-artikel lain dari kami.
Terima kasih Anda baru saja membaca Kumpulan Puisi Pilihan Terbaru 2016
Mohon Aktifkan Javascript!Enable JavaScript